Umroh 2018

Labbaikallahumma Labbaik
Labbaika Laa Syarikalaka Labbaik
Innalhamda Wan Ni’mata
Laka Wal Mulk
Laa Syarikalak
Pada hari Minggu 4 Maret 2018, guru dan karyawan SIT Al Haraki diberangkatkan oleh Yayasan Akbar. Berkumpul di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.00 untuk mendapatkan briefing sebelum keberangkatan dan tentunya setelah menikmati jamuan makan siang dari travel Patuna. Di sana kami di sambut oleh tim travel Patuna bernama Ustadz Noviadi, Ustadz Sukirno, dan Ustadz Sofyan. Pada pukul 17.45 kami terbang dengan pesawat Emirates (EK 357) menuju Dubai dan transit di sana. Kemudian melanjutkan penerbangan menuju Madinah dengan pesawat Emirates EK 807. Alhamdulillah sampai di Bandara International Prince Mohammad Abdul Aziz di Madinah pukul 03.00 dan melanjutkan perjalanan menuju hotel. Setibanya di hotel Inn Nozool, kami segera menuju ke Masjid Nabawi untuk menunaikan shalat subuh berjamaah.

Pada saat menginjakkan kaki di Madinah, perasaan hati bercampur menjadi satu, penuh kesyukuran kepada Allah SWT, alhamdulillah bisa sampai ke tempat bumi para Nabi, dan Rasulullah SAW. Selama di Madinah kami memperbanyak ibadah, shalat 5 waktu dan ibadah sunnah lainnya, dzikir,
berdoa; mengunjungi makam Nabi (raudhah), mihrab di Masjid Nabawi. Alhamdulillah kami mendapatkan muthowwif yang sangat ramah, sabar, dan bertanggung jawab. Beliau bernama Ustadz Rijalianto, Ustadz Agus Pahlevi Lembah, dan Ustadz Awwaludin. Selain itu kami juga melakukan ziarah ke Kota Madinah mengunjungi makam Baqi, shalat di masjid quba, masjid khonsah, mengunjungi kebun kurma, dan Jabal Uhud. Di sana kami menapak tilas perjuangan Rasulullah saw, tak terasa air mata terus mengalir, kami seperti mendapatkan energi baru untuk tetap melanjutkkan perjuangan Rasulullah SAW. Kami juga mnedapatkan pemantapan manasik dari para muthowwif.

Pada hari keempat, tiba saatnya kami melakukan sunnah-sunnah ihrom dan menuju Birr Ali untuk mengambil miqot (sholat sunnah tahiyatul masjid)dan memperbanyak mengucap bacaan talbiyah. Perjalanan menuju Mekkah kurang lebih sekitar 5 jam, dimana teringat kembali sirah
nabawiyah, betapa Rasulullah saw hijrah dengan melalui jalan yang berbatu, tandus, dan begitu sepi. Setiap perjalanan menjadi tempat untuk kami tadabbur, dan semakin memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.

Setibanya di Kota Mekkah, kami tak kuasa menahan haru, kerinduan yang selam ini ada di dalam pikiran dan hati, telah menjadi kenyataan, alhamdulilah kami semua bisa melihat Ka’bah, kiblat ummat muslim sedunia. Di sana kami melaksanakan umroh (thowaf, sa’i, dan
tahallul) di masjidil haram. Keesokan harinya kami melakukan thawaf sunnah di dalam
ka’bah (Hijir Ismail), alhamdulillah kami bisa berdo’a juga di multazam dan mencium Hajar Aswad. Pada Hari ke ke 6 alhamdulillah kami dapat melaksanakan sholat Jum’at di Masjidil Haram dan memperbanyak dzikir disana. Alhamdulillah mendapatkan banyak saudara dan menyambung tali silaturrahim dengan saudara seiman dari berbagai negara. Karena itu adalah salah satu momen, untuk kami bisa saling mengenal, seperti apa yang di firmankan Allah di dalam Qur’an surat Al Hujurat ayat 13. “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Kami juga mengunjungi tempat bersejarah di kota Mekkah, yaitu mengunjungi Jabal Tsur, Arafah, Muzdalifah, Mina, dan Jabal Nur, setelah itu kami menuju Tan’im untuk mengambil miqot untuk melaksanakan umroh kedua. Di hari terakhir kami melaksanakan thawaf wada’ dan dilanjutkan dengan shalat shubuh di masjidil haram. Kemudian kami mengunjungi Museum Ka’bah. Mengunjungi Mekkah, selain melakukan ibadah Umroh dan sholat di Masjidil Haram, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya mengunjungi Museum Ka’bah atau yang disebut juga Museum Haramain. Museum ini berisi sejarah dua Tanah Suci, yaitu berdirinya Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Museum Haramain ini terletak di kota Mekkah, tepatnya perbukitan Ummul Joud, Mekkah. Atau sekitar 10 kilometer dari Masjidil Haram. Museum yang memamerkan benda-benda bersejarah berdirinya Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ini didirikan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz.
Bila ingin berkunjung ke Museum Haramain yang paling tepat adalah pagi hari, ketika Museum baru dibuka untuk umum. Biasanya sekitar pukul 07.30 pagi. Sebab museum yang terbilang tak terlalu luas ini di siang hari akan dipadati pengunjung. Sehingga tak nyaman untuk melihat-lihat benda bersejarah di dalamnya.

Setelah itu dilanjutkan city tour di Kota Jeddah dan kami menuju Bandara international Jeddah untuk terbang menuju Dubai dengan pesawat Emirates EK 804, di bandara inernational Dubai kami transit dan melanjutkan penerbangan menuju Jakarta dengan pesawat emirates EK 356. Alhamdulillah sampai di tanah air tercinta Bandara Soekarno Hatta pada pukul 15.45, kemudian kami dijemput oleh keluarga dan pulang kembali ke
rumah dengan seamat dan sehat wal’afiat.

[FAG id=4839]