Psikotes merupakan serangkaian tes yang dilakukan oleh Psikolog (professional) atas permintaan klien untuk memberikan gambaran utuh tentang aspek-aspek psikologis seseorang sesuai dengan kubutuhan dan keperluan klien. Tes tersebut diberikan sebagai alat atau sarana bagi Psikolog untuk dapat memahami secara utuh aspek-aspek Psikolog individu agar dapat memberikan gambaran setiap individu yang mengikuti tes tersebut. Tes psikotes seringkali dikaitkan dengan tes kepribadian, tes IQ, hingga nalar berpikir. Namun tak sedikit pula anggapan kalau tes ini hanyalah formalitas belaka yang kontribusinya tidak terlalu signifikan dalam prestasi siswa.
Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan level 6 adalah psikotes, hasil dari psikotes tersebut tidak lupa disampaikan secara klasikal kepada orang tua level 6. Penyampaian hasil psikotes dilakukan dengan webinar yang bertema “Pemaoaran Hasil Psikotest secara Klasikal”. Webinar kali ini SDIT Al Haraki langsung dijelaskan oleh tim Psikolog yaitu Ibu Deswarita Eryanti, S.Psi, Psikolog. Webinar yang diadakan pada Sabtu, 10 Oktober 2020 ini diikuti seluruh guru level 6, menejemen SDIT Al Haraki, tim Psikolog, dan orang tua murid level 6. Acara dipandu oleh Pak Wanudi, S.PdI dimulai pukul 13.00 dan berakhir pukul 14.45. acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dilanjutkan pembukaan oleh Bapak Hidayat, S.PdI selaku Kepala SDIT Al Haraki dilanjutkan pemaparan hasil psikotes oleh Ibu Deswarita Eryanti, S.Psi, Psikolog.
Pembukaan oleh Bapak Hidayat, S.PdI mengucap syukur dan terima kasih kepada ayah bunda selama 6 tahun bersekolah di SDIT Al Haraki. Siswa merupakan generasi penerus agama dan bangsa, yang berperan pembangunan dan peradaban dunia pada masanya nanti, oleh karena siswa disiapkan menjadi siswa yang berakhlakul karimah, mandiri dan tidak hanya cerdas. Tujuan tes mengukur bermacam-macam siswa baik mental, prestasi, gaya belajar, minat dan bakat, intelegensi. Semoga hasil tes bisa mengukur tingkat kecerdasan dasar serta study selanjutnya yang akan masuk ke jenjang SMP. “Dengan hasil psikotes walau tidak bisa mengukur secara utuh, setidaknya bisa memberi gambaran tentang bakat siswa.” Ujar Kepala SDIT Al Haraki.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ibu Deswarita selaki tim Psikolog. Beliau meminta maaf apabila dalam kerjasama ada hal yang kurang berkenan dihati ayah bunda, karena merupakan hal baru saat melakukan psikotes online. Apabila ada hasil yang belum terpenuhi akan dibantu semaksimal mungkin karena jadwal tim psikolog sampai bulan februari. Psikotes dan wawancara tahun ini dilaksanakan secara online karena masa pandemi. Aspek psikolog dibagi menajdi 4 yaitu : kemampuan dasar, kepribadian, sikap kerja, dan minat. Ibu Deswarita berpesan lebih baik memiliki kepribadian dan sikap kerja yang baik sebagai fokus kita. Psikotes kita menggunakan klasifikasi IQ menggunakan skala cattel. Sumbangan IQ kesuksesan anak hanya 15%. Jika orang tua mengikuti psikotes diluar yang dilihat klasifikasinya, jangan deviasi IQ. Orang tua jangan rendah hati dengan siswa yang memiliki IQ rendah, karena yang menentuan adalah EQ (Emotional quotient). Tidak selalu yang memiliki IQ tinggi selalu menjadi juara kelas, yang bagus adalah EQ yang tinggi karena memiliki daya juang untuk belajar yang tinggi. Psikotes adalah potensi anak untuk berkembang kedepannya. Tentu dukungan dari orang tua, pihak sekolah, dan lingkungan.
Terakhir adalah IQ bukan jaminan sukses, setiap anak memiliki potensi. Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan, kita sebagai orang tua harus care. Kelebihan kita harus kembangkan/optimalkan dan kelemahannya harus kita bantu tumbuh kembangkan.
Semoga dengan hasil psikotes ini, kita dapat mendukung minat anak baik dalam aspek akademik maupun non akademik.