SIT Al Haraki, Sekolah Percontohan Literasi
Depok, 12 November 2016
Sejalan dengan Gerakan Literasi Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang mengharapkan SIT Alharaki sebagai sekolah percontohan literasi di Jawa Barat, SEAMEO QITEP in Languange (SEAQIL), juga menginisasi SIT Alharaki untuk menjadi sekolah percontohan Literasi se Asia Tenggara pada 2017 mendatang dalam Asian Festival of Children’s Content (AFCC) di Singapura.
Sabtu (12/11) perwakilan dari 11 negara di Asia Tenggara, India dan Australia hadir di SIT Alharaki untuk membahas persiapan AFCC. Sebanyak 12 Kepala Sekolah SD dan 12 SMP di Depok turut hadir pada acara ini untuk berdiskusi mengenai gerakan literasi sekolah dan mendengarkan paparan dari Board of Advisors AFCC yang disampaikan langsung oleh Ms. Claire Chiang selaku Chairperson of AFCC Board of Advisor.
Kepala Bidang Dinas Pendidikan Kota Depok, Eneng Sugiarti, mendukung dan memotivasi sepenuhnya element SIT Al Haraki pada kegiatan AFCC mendatang.
Tentang SEAQIL
SEAQIL yang diketuai oleh Dr. Felicia Nuradi Utoro Dewo, merupakan organisasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara yang memperoleh mandat untuk meningkatkan mutu guru-guru bahasa dan tenaga kependidikan di kawasan Asia Tenggara. Dengan visi yang sama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi, SEAQIL dan KPBA (Kelompok Pecinta Bacaan Anak) yang diketuai oleh Dr. Murti Bunanta, akan terlibat dalam Asian Festival of Children’s Content (AFCC) di Singapura pada tahun 2017.
Tentang AFCC
AFCC adalah salah satu festival tahunan terkemuka di Asia yang bertujuan untuk mempromosikan dan mengapresiasi buku dan cerita anak. Festival ini didukung oleh Pemerintah Singapura melalui National Book Development Council of Singapore (Dewan Nasional Pengembangan Buku Singapura).
Berbagai kegiatan dilaksanakan pada AFCC, antara lain konferensi, seminar, lokakarya, dan
kegiatan lainnya yang berhubungan dengan literasi anak. Oleh karena itu, AFCC mengundang para penulis, ilustrator, orang tua, guru, dan anak-anak untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan tersebut.
AFCC mulai menggunakan tema country of focus pada tiap kegiatannya sejak tahun 2013.
Negara yang pernah menjadi country of focus pada AFCC antara lain, Jepang, China, dan India. Pada tahun 2017, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di ASEAN akan
menjadi country of focus sehingga literasi anak dari Indonesia akan menjadi pusat
perhatian.