“Selamat Hari Guruuu!!!” demikian seruan berulang kali murid-murid SDIT Al Haraki menyambut setiap guru yang baru tiba di gerbang sekolah sejak pukul 06:00 WIB. Guru-guru yang masuk bergantian pun berdecak kagum tak menyangka mendapat sambutan penuh keceriaan.
Senin (26/11) mereka merayakan Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November.
Satu per satu cupcake yang terbungkus dalam kemasan karton dan mika transparan itu dibagikan oleh tangan-tangan cilik, sebagai ungkapan rasa sayang kepada orang yang berjasa dalam mendidik mereka. Sebagian Orang Tua Murid dan Pengurus Komite SDIT Al Haraki juga menyambut dengan ucapan, salaman dan pelukan hangat.
Dan di antara kerumunan penyambutan tersebut, hadir pula Kepala Sekolah SDIT Al Haraki yaitu Dewi Hartati, memasuki gerbang dengan berlinang air mata, diliputi rasa haru yang mendalam. Rasa haru itu pun segera menular ke sejumlah siswa siswi dan orang tua murid.
“Saya merasa terharu dan bangga. Begitu selalu rasanya setiap menyambut Hari Guru. Setiap diri kita pernah jadi murid. Saat seperti ini mengingatkan saya pada masa-masa dulu saat masih di bangku sekolah.” ungkap Titik Harlawati Nadziroh, Ketua Komite SDIT Al Haraki.
Beliau juga menyampaikan ucapan: “Selamat Hari Guru. Jadikan profesi ini sebagai ladang amal ibadah. Berikan ilmu dengan ikhlas. InshaAllah akan menjadi amal sholeh yang tidak terputus.”
Persembahan ini hanya kejutan awal di pagi hari. Siang hari setelah ujian selesai, sekitar pkl. 11:00 Pengurus Komite mengundang guru-guru ke aula. Berbagai persembahan dari perwakilan murid-murid Level 1 hingga Level 6 sudah menanti mereka. Mulai dari nyanyian lagu dan intrumen musik, bacaan puisi dan karya seni disajikan.
“Dapat kejutan banget! Seperti jadi Tuan Putri. Makanya kaget. Hahaha! Biasanya kami yang mempersiapkan anak-anak, namun kali ini kami yang dilayani, diminta duduk manis. Panitia benar-benar mempersiapkan dengan matang. Saya kira pagi tadi hanya bagi-bagi kue. Di aula, guru-guru terharu, termasuk guru yang baru bergabung. Tampilan anak-anak membuat kejutan yang sangat menyentuh,” demikian kesan yang ditangkap oleh Siti Nurhasanah, salah seorang Wali Kelas di Level 2.
Di jam tersebut guru-guru “beristirahat sejenak”, karena Orang Tua Murid dan Tim Koordinasi Kelas menggantikan posisi mereka sebagai “shadow teacher” sementara, agar para guru bisa bisa dijamu secara eksklusif.
Ada eskpresi unik dari Orang Tua Murid sesudah rangkaian kejutan ini usai: “Wah, hebat sekali menjadi guru bisa mengurus 32 anak sekaligus dalam satu kelas. Kami mengurus mereka dalam satu jam tadi saja sudah begitu kerepotan. Bagaimana jika harus mengurus mereka selama berjam-jam setiap hari?!”
Hidayat, selaku Humas SDIT Al Haraki menyampaikan rasa syukurnya: “Kami mengucapkan Selamat Hari Guru untuk para pahlawan tanpa tanda jasa. Semoga tak lelah membimbing generasi muda ke arah kebaikan. Kami juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim Komite, Tim Koordinasi Level dan Tim Koordinasi Kelas atas penghargaan tahun ini.”
“Pesan kami: dukunglah guru dengan mempercayai mereka sebagai sarana pendidik anak di sekolah. Hargailah guru dan amalkan ilmu bermanfaat yang telah didapatkan. Semoga senantiasa anak didik kita menjadi Generasi Rabbani. Amiin.” beliau menutup.