Dunia Ibarat Air – Sebuah Tausiyah di Briefing Pagi SMPIT Al Haraki

Briefing pagi merupakan salah satu agenda rutin di SMPIT Al Haraki. Hal ini dilakukan dalam rangka menjadi sarana manajemen SMPIT Al Haraki dalam menyampaikan berbagai informasi, termasuk di dalamnya membahas kegiatan-kegiatan terdekat SMPIT Al Haraki. Selain itu, briefing pagi juga menjadi ajang untuk saling berbagi ilmu dan nasihat melalui kegiatan tausiyah.

Tausiyah pada briefing pagi hari ini, Jumat 17 Juli 2020 disampaikan oleh Pak Samsul Ma’rif dengan tema dunia ibarat air. Dalam penyampainnya Pak Samsul mengatakan bahwa istilah dunia ibarat air memang dibahas di dalam Al Quran yakni pada surat Al Kahfi ayat 45.

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Kahfi : 45)

Adapun dilihat dari segi tafsirnya, istilah tersebut mengandung beberapa makna, seperti

  1. Dunia seperti air yang suka berpindah pindah, sama halnya dengan dunia yang begitu cepat pergerakannya.
  2. Dunia seperti air yang akan cepat menguap dan hilang eksistensinya. Karenanya saat di dunia
  3. Apabila kita terlalu asik bermain maka kita akan basah, ketika kita terlena dan begitu mencintai dunia maka kita akan mendapatkan akibatnya
  4. Kurangnya justru menyelamatkan tapi berlimpahnya justru membahayakan, dunia Ibarat air sedikit itu adalah cukup namun banyaknya adalah sering kali membuat terlena dan celaka.

Meski demikian bukan berarti kita harus melupakan dunia. Kita harus memiliki sifat tawadzu. Tawadzu adalah keseimbangan, dunia tidak bisa kita tinggalkan dan harus bijak kita manfaatkan dan akhirat tidak boleh kita lupakan.

Kemudian yang menjadikan briefing pagi ini lebih istimewa adalah dengan kehadiran Kepala Bagian Litbang SIT Al Haraki, Ibu Dewi Hartati, M.Pd. Dalam sambutannya Bu Dewi menyampaikan bahwa sebaiknya seseorang bangga dan mengapresiasi atas pencapaian yang telah dilakukan agar dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja yang sudah ada. Kedisiplinan juga menjadi bagian hal yang disampaikan mengingat pada saat WFH daftar kehadiran para guru SMPIT Al Haraki baik 100 persen. Sehingga sebaiknya pada saat WFO seperti sekarang ini, kehadiran guru harus tetap baik seperti pada saat WFH.

Hal lain yang juga disampaiakn adalah mengenai pemahaman bahwa apapun yang para guru lakukan akan dilihat oleh para siswa karenanya semua guru harus menjadi panutan. Jangan sampai guru memberikan pengaruh tidak baik mengingat 7 karakter siswa SIT Al Haraki dapat tercapai dengan mencontoh keteladan dari para guru. Menjadi seorang guru adalah amanah berdakwah dalam dunia pendidikan, maka akan merugi jika seseorang tidak memahami makna dibalik apa yang dikerjakannya selama ini. Terus gali dan cari makna yang pada akhirnya akan semakin mendekatkan kita dengan Allah dan Rasulullah.