“Membina dan mewujudkan generasi Qur’ani” merupakan salah satu misi SDIT Al Haraki. Dalam menjalankan misi sekolah tersebut SDIT Al Haraki mempunyai program-program unggulan, salah satunya adalah hapal juz 28, 29, dan 30 pada murid lulusan sekolah. Fokus pada tujuan tersebut, sekolah menyusun program-program kegiatan yang menarik agar tujuan tercapai. Dilevel 3, program hapalan Qur’an murid tahun ajaran 2019/2020 ini pada juz 30. Kegiatan Khataman Qur’an yang dilaksanakan di sekolah sudah terlaksana dengan baik pada awal semester 2 lalu. Agar kualitas hapalan Qur’an terjaga dan menambah keberkahan dalam menjalankan aktivitas dibulan Ramadhan 1441H ini, sekolah mengadakan kegiatan Khataman Qur’an yang diselenggarakan di rumah masing-masing sesuai dengan pembagian surat yang telah disusun panitia kegiatan Ramadhan. Puncak acara kegiatan ini yaitu acara Do’a Khataman Qur’an.
Selasa, 5 Mei 2020 dilaksanakan kegiatan Do’a Khataman Qur’an level 3 pada aplikasi Zoom Meeting dengan dihadiri 132 peserta dari seluruh murid level 3, wali kelas dan asisten wali kelas level 3, panitia Ramadhan, dan managemen SDIT Al Haraki. Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.00 diawali dengan doa dan sambutan oleh kepala sekolah Bapak Hidayat, S.Pd.I. Dalam sambutannya beliau mengatakan, “Semoga dengan kegiatan ini bisa menambah semangat membaca, menghapal, dan mengaplikasikan ajaran-ajaran yang ada dalam Al Qur’an. Semoga Ananda dapat memberikan mahkota terbaik untuk Ayah dan Bunda tercinta.” (dalam Hidayat, Pelatihan Do’a Khataman Qur’an level 3, 2020). Acara dilanjutkan dengan pembacaan surat-surat pendek pilihan oleh perwakilan siswa. Mendengar suara merdu anak-anak penghapal Qur’an membuat hati ini terasa damai dan tentram. Selanjutnya, acara inti dimulai yaitu pembacaan do’aKhataman Qur’an yang dilantunkan oleh Bapak Sukma Hadi Nugroho, S.Pd.I membuat suasana makin khidmat.
Beranjak dari acara do’a, tak kalah menarik acara berikutnya yaitu Cerita Ramadhan Ceria yang dibawakan oleh Ibu Eka Annisa, M.Pd., beliau merupakan kepala TKIT Al Haraki. Pada kesempatan kali ini Ibu Eka menyajikan video tayangan tentang kisah perjuangan seorang anak bernama Mua’dz dalam menghapal Al-Qu’an selama enam tahun dengan kondisi keterbatasan yang dimilikinya. Dalam cerita anak itu memiliki keterbatasan pada penglihatannya, namun hal itu tidak menyurutkan semangat menghapal satu demi satu ayat Al Qur’an. Beliau juga menilustrasikan kegiatan menghapal Al-Quran yang sedang kita lakukan ini dengan kisah seorang anak yang disuruh oleh Kakeknya membawakan air dari sungai yang jaraknya jauh ke rumahnya, dimana alat untuk membawanya berupa tembikar bolong lagi kotor menghitam karena bekas membawa batu bara. Baginya mustahil air itu sampai karena sudah habis berceceran dijalan sebelum sampai di rumah. Singkat cerita, pemuda itu akhirnya memahami bahwa menghapal Qur’an memang sulit seperti membawa air dalam gerabah bolong tersebut, namun dengan menghapal Al-Quran membuat hati kita bersih, sebersih tembikar hitam kotor itu setelah berkali-kali diisi air.
Diakhir cerita, Ibu Eka menyemangati teman-teman untuk lebih giat menghapal Al-Qur’an, karena Rasul sangat menghormati penghapal Qur’an yang nantinya akan ditempatkan di Surga Firdaus milik Allah SWT. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.50, acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan ditutup doa oleh Bapak M. Syahroni, S.Pd tepat pukul 11.00. Begitu banyak hikmah membaca dan mempelajari Al-Qur’an dan sebagaimana Allah menjelaskan bahwa barangsiapa yang mengamalkannya, merekalah orang-orang yang berbahagia.