Program ALKI ENGLISH CAMP ini perdana diadakan SMPIT AL HARAKI yang bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan siswa berbahasa Inggris dan membentuk pribadi yang mandiri serta bertanggung jawab. Kegiatan ini berlangsung selama 2 pekan yaitu tanggal 1-14 Juli 2019. Kampung Inggris, ya itulah nama tempat yang kami kunjungi. Namanya memang Kampung Inggris, tapi sesungguhnya di sana tidak ada penduduk yang berkewarganegaraan Inggris yang tinggal di sana. Mengapa disebut Kampung Inggris? Ya, jawabannya adalah karena di sana warga dan penduduk sekitar terbiasa menggunakan bahasa Inggris dalam berinteraksi satu sama lain. Dari sinilah awal ketertarikan kami ingin belajar sekaligus mengisi liburan di sana.
Kami bekerja sama dengan FEE CENTER (Future Education English Center) yang beralamatkan di Jalan Langkat Kec. Pare, Kota Kediri. Di lembaga ini peserta bukan hanya belajar bahasa Inggris tapi merasakan aktivitas selayaknya anak santri. Bangun pagi lebih awal, tahajud bersama, dhuha, tilawah, bahkan disediakan waktu untuk tidur siang. Yang menarik adalah peserta tidak diizinkan menggunakan gawai mereka selama 3 hari di awal masa adaptasi. Hal ini merupakan peraturan lembaga tersebut dan merupakan terapi gawai untuk peserta.
Belajar di FEE CENTER mengedepankan tiga hal yaitu, belajar, pembiasaan ibadah dan penguatan karakter. Seiring dengan tujuan dan visi misi yang sama, tercetuslah program Alki English Camp ini yang di mana program tersebut membuat kegiatan siswa/siswi SMPIT Al Haraki di liburan akhir semester ini terasa lebih bermanfaat dan bermakna.
Alki English Camp diikuti 56 peserta yang terdiri dari kelas 7 dan 8 dan 8 guru pembimbing. Kegiatan ini memberikan makna yang mendalam bagi para peserta. Selain proses pembelajaran yang lebih banyak berada di outdoor, kegiatan adventure dan city tour Kampung Inggris menambah keistimewaan tersendiri program Alki English Camp ini.
Wisata ke Batu-Malang juga tak kalah menarik loh, kunjungan ke PG (Pabrik Gula) Kebon Agung ini memberikan kesan tersendiri untu peserta. Di awal kunjungan entrepreneur ini kami disambut ramah oleh pihak perusahaan setelah itu kami diajak untuk melihat profil perusahaan gula terbesar di Jawa Timur, kemudian peserta diajak untuk berkeliling perusahaan. Sebelum berkeliling para siswa menggunakan pengaman yang wajib dikenakan karyawan ataupun pengunjung, yakni masker dan safety helmet (pelindung kepala) untuk yang masuk ke bagian produksi pengolahan tebu menjadi gula yang berkualitas. Peserta yang lainnya melihat proses pengecekkan kadar gula dan area truk truk pengangkut tebu di parkirkan. Uniknya mereka mencicipi tebu yang berkualitas MBS (Manis, Bersih dan Segar) ini di perusahaan tersebut. Peserta jadi tahu bagaimana cara pengolahan tebu menjadi gula yang berkualitas hingga target pemasarannya.
Museum Angkut juga menjadi pilihan destinasi wajib yang harus dikunjungi, sayangnya waktu kami terbatas di Museum Angkut sehingga rasanya tak cukup untuk mengelililingi tempat bersejarah berisikan alat transportasi dari masa ke masa itu. Wisata kuliner pun kami coba cicipi, Malang khas dengan kuliner bakso malang-nya. Kami mencoba kuliner Bakso De Stadion Cuwie Mie yang terkenal di sana, konon katanya banyak artis ibukota yang sering mencicipi bakso ini. Penasaran bercampur rasa lapar akhirnya bisa merasakan kuliner khas Batu ini, enak dan banyak porsinya. Satu porsi ini berisikan 5 jenis bakso bahkan kita bisa ambil sendiri bakso yang disajikan sesuai selera, kegiatan ini ditutup dengan kuliner kemudian kita melanjutkan aktivitas belajar kita di FEE CENTER. Di peghujung pekan kedua kegiatan ini, ada program ETS (English Talent Show) peserta diajak berlatih menampilkan persembahan terakhir mereka di FEE Center, tutor dan peserta berkolaborasi untuk menciptakan persembahan terbaiknya mereka. Alhamdulillah, di ajang ini banyak peserta yang bisa menampilkan bakat dan kemampuan mereka dalam bidang seni maupun bahasa Inggris. Seakan tak mau berpisah dengan tutor-tutor mereka sebelum berpamitan kembali ke Depok mereka berpelukan seraya berurai airmata melepaskan tutor-tutor mereka. Sungguh berkesan dan bermakna Alki Engish Camp tahun ini yang diikuti dua level yang berbeda namun berbaur menjadi satu menjadi ALKI, semoga program Alki English Camp tahun selanjutnya merasakan hal yang sama bahkan lebih bermakna.